E satu.com (Kota Cirebon) - 
Fakultas Pendidikan dan Sains (FPS) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon kembali menggelar Cirebon International Conference on Education and Science (CICES) 2025 dengan mengusung tema “Digital Transformation in Education: Bridging Technology and Social Sciences for a Sustainable Future”.

Konferensi internasional bergengsi ini berlangsung di Auditorium Fakultas Kedokteran UGJ, lantai 7, Jalan Terusan Pemuda, Kesambi, Kota Cirebon, Selasa (8/7/2025). sukses menarik perhatian lebih dari 1.036 peserta dari 10 negara, baik secara luring maupun daring, dan menjadi ajang kolaborasi akademik lintas negara.

Dekan FPS UGJ, Dr. Endang Herawan, M.M., mengatakan bahwa CICES 2025 merupakan hasil kerja keras seluruh tim dengan dukungan penuh dari Yayasan dan Rektor UGJ.

“Kami bersyukur bisa menyelenggarakan seminar spektakuler ini yang mempertemukan peserta dari berbagai negara. Konferensi ini juga menghadirkan kuliah umum internasional yang menjadi ruang kolaborasi akademik,” ujarnya. 


Sementara itu, Rektor UGJ Cirebon, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, S.P., M.M., IPU., CIRR., menegaskan bahwa CICES merupakan bagian dari langkah strategis UGJ dalam memperkuat identitas sebagai perguruan tinggi bermartabat dan berdaya saing global.

“UGJ telah meraih akreditasi unggul, dan kami berkomitmen menuju internasionalisasi. Kehadiran guru besar dari Pakistan dan Australia dalam CICES ini menjadi bukti nyata bahwa UGJ mulai bertransformasi ke level dunia,” ungkap Prof. Faqih.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa UGJ saat ini tengah berproses menjadi kampus digital. Seluruh dosen dan mahasiswa didorong untuk mampu menguasai teknologi informasi sebagai bagian dari adaptasi pendidikan modern.

“Kami telah menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung transformasi UGJ menjadi kampus digital,” tuturnya.

Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan penyelenggaraan CICES 2025. 

Menurutnya, kegiatan ini telah menjadi bagian penting dari identitas akademik UGJ.


“Konferensi ini diikuti oleh 1.036 peserta dari 10 negara. Ini merupakan pencapaian luar biasa dan ke depan CICES akan menjadi agenda rutin di setiap fakultas sebagai wadah ilmiah para peneliti, dosen, dan praktisi,” ucap Prof. Mukarto.

Ia juga menekankan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), pendidikan harus tetap berkelanjutan dan tidak melupakan nilai-nilai etik dan karakter.

“Inilah pentingnya peran dosen untuk terus menanamkan jati diri dan etika kepada mahasiswa agar transformasi digital tetap sejalan dengan karakter bangsa,” tegasnya.


Dengan kesuksesan CICES 2025, UGJ Cirebon semakin mantap menapaki jalur internasional dan terus berkomitmen menciptakan pendidikan yang adaptif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.
(Wandi)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top