E satu.com (Tangerang) - Jauh sebelum kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, Rakyat Indonesia berani bangkit melakukan pemberontakan, tidak tahan mengalami penjajahan dan diperlakukan tanpa rasa kemanusiaan . " Merdeka Atau Mati " Hanya Itu yang ada dibenak rakyat Indonesia. dan kalimat itu pula yang memicu semangat Rakyat Indonesia bangkit melakukan pemberontakan , melawan penjajahan
Akhirnya Rakyat Indonesia terlepas dari Penjajahan, Kemerdekaan diproklamasikan. Namun setelah Sekian puluh tahun rakyat Indonesia merasakan kemerdekaan, terlepas dari penjajah . ternyata ada yang lebih menyakitkan yaitu ketidakadilan yang dimainkan oleh para pemangku kebijakan.
Hal tersebut kembali memicu gerakan pemberontakan, perlawanan ketidakadilan yang mainkan oleh pemegang kekuasaan, diantaranya :
Pada peristiwa Reformasi 1998, masyarakat menyerukan perubahan kehidupan bernegara agar bisa lebih baik secara konstitusional. Daftar panjang ketidakpuasan rakyat terhadap rezim Orde Baru dan krisis moneter pada 1997-1998 sebagai klimaksnya mendorong aksi tersebut.
Jauh dari adil dan makmur, rakyat pun merasakan jengah terhadap buruknya situasi ekonomi Indonesia. Lebih dari itu, berbagai harga kebutuhan bahan pokok melambung tinggi
Pada 25 Agustus hingga awal September 2025,unjuk rasa disertai kerusuhan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh protes terhadap adanya tunjangan baru bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yakni berupa tunjangan perumahan . Selain itu juga didorong oleh adanya kenaikan pajak bumi dan bangunan yang terjadi di beberapa wilayah, serta ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dan kenaikan biaya hidup.
Penulis : Asep Wawan Wibawan.
( MCI Kota Tangerang)








.webp)











Post A Comment:
0 comments: