E satu.com (Jakarta) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pelaku industri jasa keuangan syariah, self-regulatory organization (SRO), asosiasi, serta kementerian dan lembaga terkait menggelar Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, pada 6–9 November 2025.


Mengusung tema "Keuangan Syariah untuk Semua, Kesejahteraan untuk Bangsa", kegiatan ini bertujuan memperkuat literasi, inklusi, dan ekosistem keuangan syariah nasional.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam sambutannya pada pembukaan EKSiS 2025, Kamis (6/11/2025), menegaskan bahwa keuangan syariah berperan penting dalam mendorong pemerataan ekonomi nasional.

"Keuangan syariah memberikan banyak manfaat. Pertama, pemerataan ekonomi, sesuai visi Presiden dalam menyejahterakan masyarakat. Instrumen seperti zakat, infak, dan sedekah membantu distribusi kekayaan lebih adil, memperkecil kesenjangan, serta menjaga stabilitas dan inklusivitas ekonomi," ujar Friderica, Kamis (6/11/2025).

Ia menyebut, industri keuangan syariah Indonesia terus tumbuh positif dengan total aset mencapai Rp3.050 triliun, naik 11,3 persen (yoy). Aset tersebut terdiri dari perbankan syariah Rp975,9 triliun, pasar modal syariah Rp1.896,2 triliun, dan industri keuangan nonbank syariah Rp178,7 triliun.

Friderica juga menyoroti empat tantangan utama pengembangan keuangan syariah, yang disebutnya sebagai "4P"  Pengembangan dan inovasi produk, Penetrasi pasar, Pemerataan akses, dan Pemahaman masyarakat.

"Kita perlu terus mendorong inovasi produk, memperluas jangkauan layanan, serta memperkuat edukasi agar masyarakat semakin paham dan percaya pada produk keuangan syariah," tegasnya.

Selain pameran layanan keuangan, EKSiS 2025 juga menghadirkan seminar, talk show, dan program edukasi publik interaktif untuk mendekatkan industri keuangan syariah kepada masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

"Ada lebih dari 57 juta pelaku UMKM di Indonesia. Dengan cara konvensional, sulit menjangkau semuanya. Karena itu, inovasi teknologi dan digitalisasi menjadi kunci," ujar Maman.

Maman mengumumkan bahwa Kementerian UMKM tengah menyiapkan super app "Sapa UMKM", platform digital nasional yang akan menjadi wadah komunikasi dan pengaduan bagi pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.

"Sapa UMKM akan menjadi game changer yang menghubungkan kementerian, pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku UMKM dalam satu sistem terintegrasi. Ini wujud keadilan sosial bagi seluruh pengusaha mikro, kecil, dan menengah," ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan OJK melalui POJK 19 Tahun 2025 tentang Kemudahan Akses Pembiayaan kepada UMKM, yang dinilainya sebagai back-up policy penting dalam memperkuat perlindungan dan akses pembiayaan bagi UMKM di Indonesia.


Kegiatan EKSiS 2025 di Jakarta menjadi puncak rangkaian ekspo keuangan syariah yang sebelumnya digelar di Tangerang, Palembang, Bandung, dan Mataram.


Pembukaan acara turut dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Anggota Badan Pengurus DSN-MUI Mokhamad Hidayat, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM Siti Azizdah, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi, Kepala OJK Jabodebek Edwin Nurhadi, serta pimpinan lembaga keuangan syariah dan pemerintah daerah.

Melalui EKSiS 2025, OJK menegaskan komitmennya untuk memperluas akses keuangan syariah nasional melalui kolaborasi, inovasi, dan digitalisasi inklusif, sekaligus memperkuat peran ekonomi syariah sebagai pilar pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. (Wandi)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top