E satu.com (Jakarta) - Jumlah penandatanganan petisi pembatalan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di laman change.org terus bertambah.
Dikutip dari laman resmi change.org Kamis (30/10/2025) malam, petisi yang dibuat oleh akun Siswa Agit dan telah ditandatangani oleh 238.367 orang.
"238.367 tandatangan terverifikasi," demikian yang tertulis di laman change.org, Kamis.
Dalam pemaparan masalah, Siswa Agit menjelaskan alasannya membuat petisi ini. Dia menerangkan, sebagai siswa yang akan menjalani TKA ia dan teman-temannya sangat merasa prihatin karena tekanan dalam belajar bertambah.
"Sebagai salah satu dari banyak siswa yang akan menghadapi TKA 2025, saya, bersama teman-teman seangkatan, merasakan keprihatinan yang mendalam," tulis Siswa Agit dikutip dari laman change.org, Selasa.
Pelaksanaan TKA 2025 menimbulkan banyak masalah
"Sistem baru ini tidak hanya menambah tekanan pada kami, tetapi juga mempermainkan masa depan pendidikan kami," lanjut dia.
Siswa Agit menilai, pelaksanaan TKA 2025 menimbulkan banyak masalah. Termasuk pengesahan yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan yang memadai untuk tingkat SMA.
Selain itu, penetapan kisi-kisi yang terlambat menyulitkan siswa dalam melakukan persiapan yang optimal.
Menurut Siswa Agit, TKA untuk jenjang SMA pertama kali dikabarkan dan diresmikan pada 8 Juni 2025, sementara peraturan terkaitnya baru diundangkan pada 3 Juni 2025.
Kemudian, menurut dokumen Salinan Perkaban Nomor 45 Tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen TKA SMA/MA dan SMK/MAK penetapannya dilakukan pada 14 Juli 2025.
"Dari 14 Juli hingga 3 November, para guru dan murid hanya memiliki waktu tersisa 112 hari alias sekitar 3,5 bulan," lanjut Siswa Agit.
Siswa Agit menuturkan, Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen bahkan baru memulai pelaksanaan Simulasi TKA Online untuk jenjang SMA/MA/SMK/MAK dan sederajat secara resmi pada 6 Oktober 2025.
Dalam membuat kisi-kisi, tambah Siswa Agit, para guru bimbel sudah berusaha membuat perkiraan soal mulai dari bulan Juli setelah kisi-kisi dibagikan.
Namun ternyata perkiraan soal tersebut kata Siswa Agit, sama sekali tidak akurat bahkan jika hanya dibandingkan dengan perkiraan soal dari Pusmendik.
"Akibatnya, perkiraan soal baru dirancang kembali oleh para guru setelah simulasi TKA online pertama," tulisnya lagi
( AWW )







.webp)











Post A Comment:
0 comments: